16.1.10

SAYEMBARA BANGKA BELITUNG ECO-PARK

Bangka Belitung Eco-Park

LATAR BELAKANG

Bangka-Belitung,..

dua pulau cantik di semenanjung bagian Barat Indonesia yang telah lebih dari tiga abad lamanya terus menerus diperebutkan, digadaikan, diperjual-belikan, hingga akhirnya terpaksa rela menerima kemiskinan dan kekeringan… kini bangkit untuk meraih kemenangan…

(terinspirasi dari buku Kepulauan Bangka-Belitung, 2003)

Berawal dari semangat untuk mengembalikan keindahan dan kecantikan bumi Bangka-Belitung, sayembara ini digagas. Hamparan alam yang terangkai lebih dari 140 pulau ini ibarat butiran intan yang harus diasah agar kembali berkilau sesuai dengan jati dirinya. Sebagian bumi pertiwi yang dikitari lebih dari 50 pantai yang sangat elok ini harus menjadi salah satu tempat tetirah yang dapat dinikmati dunia melalui alam tropis hangatnya yang bersahabat. Visit Babel-Archipelago 2010 adalah momentum yang sangat tepat untuk membangkitkannya.

“Dari Pangkalpinang,… mulai pangkal kemenangan…” tutur Bung Karno saat meninggalkan ribuan rakyat Bangka untuk kembali ke Jakarta guna melanjutkan perjuangan kita meraih kebebasan. Namun kini, kemenangan yang dimaksud adalah keberhasilan kita untuk bersama-sama menata kembali lingkungan menjadi habitat yang nyaman bagi semua; bagi manusia, flora, dan fauna-dalam sebuah keseimbangan ekologis yang mendekati sempurna…

Untuk itu kita harus dapat meraih kemenangan dari keinginan untuk mementingkan diri sendiri dan kelompok serta ego yang berlebihan sehingga menimbulkan kerusakan lingkungan yang kini telah menjadi isu terpenting di dunia. Tentu saja penanganannya tidak bisa dibebankan pada satu pihak saja melainkan melalui kerjasama global. Pemerintah Indonesia telah memberikan komitmennya melalui program Millenium Development Goals yang salah satu butir tujuannya adalah memastikan keberlanjutan lingkungan. Indonesia juga berperan aktif dalam pertemuan dunia untuk program climate change di Bali (2007) yang menghasilkan kesepakatan ‘Bali Road Map’ yang dalam pertemuan lanjutan di Kopenhagen (2009), Indonesia menjadi salah satu inisiator kunci dalam usulan pengurangan emisi gas karbon untuk negara maju dan negara berkembang dengan indikator yang lebih terukur.

Sayembara ini memberi penekanan pada penggalian gagasan untuk mengupayakan kembalinya alam menjadi habitat yang asri dan berkelanjutan. Gagasan tersebut dituangkan dalam masterplan yang dapat memperlihatkan konsep re-greening dan reklamasi lahan pasca penambangan serta memadukannya dengan program-program: konservasi, preservasi, edukasi, riset, agrowisata, pemberdayaan masyarakat dan rekreasi secara terpadu seluas +/- 1100 ha. Gagasan-gagasan yang dihasilkan diharapkan menjadi alternatif model pengembangan kawasan pasca tambang yang dapat diaplikasikan di daerah-daerah lain di seluruh Indonesia.

TUJUAN

Tujuan sayembara ini adalah terkumpulnya beberapa gagasan terbaik yang diwujudkan dalam bentuk masterplan kawasan yang dapat dijadikan pedoman dalam pengembangan rancangan selanjutnya.

Sasaran kegiatan ini adalah menghasilkan rancangan yang dapat meningkatkan kualitas lingkungan pasca penambangan timah, mengembangkan potensi alam menjadi kawasan pariwisata berdasarkan prinsip ekologis, mengintegrasikan kegiatan masyarakat dalam eko-wisata.

Dalam setiap tahapnya, diharapkan seluruh pemangku kepentingan (stakeholders) yang meliputi masyarakat, swasta, pemenang sayembara, LSM, universitas, pihak pemerintah daerah dan pihak terkait lainnya akan dilibatkan melalui forum diskusi.

RUANG LINGKUP

Ruang Lingkup Perencanaan

Kawasan perencanaan berada di lokasi antara kota Pangkalpinang dan Sungailiat yang sebagian besar merupakan area pasca penambangan seluas +/- 1100 ha seperti terlihat pada Gambar 3.1 berikut. Panjang kawasan hampir mencapai 5 km dari jalan propinsi yang menghubungkan Pangkalpinang di sebelah Selatan dan Sungailiat di sebelah Utaranya. Gambaran umum kawasan perencanaan berupa foto-foto lokasi, dapat dilihat pada Lampiran 3 (Foto-foto lokasi).

Pada Tahap I, peserta diminta untuk merencanakan masterplan keseluruhan area dengan mengacu pada 4 Zona yang telah ditetapkan, yang meliputi: (1) Zona A Riset dan Pendidikan, (2) Zona B Rekreasi, (3) Zona C Eco-Resort dan (4) Zona D Preservasi. Akses ke lokasi dimungkinkan melalui 3 (tiga) area, yaitu melalui gerbang di Zona D, Zona A, dan Zona C.

Gambar 3.1 Foto Udara Kawasan Perencanaan

Gambar 3.2 Peta Kawasan

Deskripsi keempat zona yang dimaksud adalah sebagai berikut.

A. ZONA RISET dan EDUKASI ( +/- 140 ha)

Zona ini berada pada lahan pasca tambang yang di dalamnya sudah dilakukan uji coba penanaman berbagai jenis tanaman lokal (Lihat Lampiran 4). Pada zona ini, telah dilakukan penelitian dalam mengupayakan peningkatan kualitas air melalui proses passive treatment berupa penyaringan air bersih yang sumbernya berasal dari air kolong (danau yang tercipta akibat penambangan timah).

Zona ini diarahkan sebagai area yang memfasilitasi kegiatan riset dan edukasi yang didukung oleh sarana dan prasarana sesuai dengan jenis kegiatannya, seperti : jaringan infrastruktur, laboratorium, bangunan pendidikan dan lain-lain, yang bertujuan untuk mengetahui kualitas tanah, air dan udara lahan pasca tambang serta kemungkinan pemanfaatan dan pengembangannya.

Dalam zona ini juga diminta untuk disediakan fasilitas museum tambang; museum yang memperlihatkan proses penambangan melalui berbagai media audio visual dalam ruangan tertutup. Museum ini juga dilengkapi dengan musium terbuka yang memungkinkan para pengunjung dapat melakukan proses penambangan secara langsung dengan supervisi pengelola museum. Peserta diminta menetapkan sendiri jenis fasilitas riset, fasilitas edukasi, museum dan sarana pendukungnya.

Seluruh fasilitas fisik pada zona ini hanya diperbolehkan menggunakan 15% dari luas total lahan. Luas lahan lainnya harus dihijaukan kembali dengan menggunakan tanaman keras lokal Bangka Belitung. Pada zona ini terdapat salah satu entrance menuju kawasan dari arah jalan sisi Barat. Jalan ini merupakan jalan provinsi eksisting yang menghubungkan kota Pangkal Pinang dan kota Sungailiat.

Gambar 3.3 Proses Passive Treatment

B. ZONA REKREASI (+/- 100 ha)

Zona ini terletak di bagian Selatan tapak (lihat peta), di kawasan yang sudah memiliki potensi alam yang memukau yaitu tiga danau masing-masing seluas (5.5 ha, 6.3 ha, 6.8 ha). Danau ini tercipta akibat dari penambangan yang dilakukan sejak bangsa Belanda memulai kegiatan penambangan di tanah air.

Pada tepian danau telah tumbuh tanaman perintis yaitu tali purun yang turut membantu proses peningkatan kualitas air sehingga dapat ditinggali oleh beberapa jenis ikan. Terdapat pula aliran air sungai yang bermuara di danau ini yang menjadikan air danau senantiasa bersih. Saat ini, masyarakat sekitar telah melakukan beberapa aktivitas keseharian seperti: kegiatan memancing, atau sekedar menikmati keindahan danau pada sore hari.

Para Peserta diberi kebebasan untuk menambahkan berbagai fasilitas rekreasi, misalnya restoran/kafe, fasilitas pertunjukan dan fasilitas rekreasi air di sekitar danau maupun di area danau itu sendiri serta berbagai fasilitas sarana pendukung lainnya. Seluruh fasilitas fisik pada zona ini hanya diperbolehkan menggunakan 15% dari luas total lahan. Seperti halnya di Zona A, lahan lainnya harus dihijaukan kembali dengan menggunakan tanaman keras lokal Bangka Belitung.

Gambar 3.4 Suasana di sekitar Danau Tali Purun

C. ZONA ECO-RESORT (+/- 80 ha)

Zona ini berada di bagian Timur tapak (lihat peta). Sisi Baratnya dibatasi oleh rencana jalan provinsi, sedangkan sisi Timurnya dibatasi oleh pantai laut Cina Selatan. Zona ini mempunyai potensi alam berupa pasir putih yang masih belum banyak terjamah oleh manusia. Area pantai bukan merupakan area yang sensitif terhadap keberadaan terumbu karang.

Dalam zona ini peserta diminta untuk merancang kawasan eco-resort ; yaitu sebuah kawasan resort yang direncanakan dengan pendekatan ekologis. Peserta sayembara diberi kebebasan untuk menyediakan berbagai fasilitas yang terkait dengan wisata resort, misalnya wisata pantai dengan fasilitas penginapan seperti hotel, cottage, villa dengan kelengkapan fasilitas pendukungnya. Pada Zona ini terdapat salah satu entrance kawasan dari sisi timur Kawasan Babel Eco-Park . Seperti halnya Zona A dan B, seluruh fasilitas fisik pada zona ini hanya diperbolehkan menggunakan 15% dari luas total lahan dan lahan lainnya harus dihijaukan kembali dengan menggunakan tanaman keras lokal di Bangka Belitung.

Gambar 3.5 Suasana Kawasan Pantai

D. ZONA PRESERVASI ( +/- 90 ha)

Zona ini disebut dengan zona peservasi karena dalam zona ini peserta sayembara tidak diperkenankan melakukan intervensi fisik apapun; kecuali pada bagian entrance area gerbang I dan penataan landscape di sepanjang jalan permukiman. Peserta diharapkan dapat mengintegrasikan keberadaan permukiman eksisting dalam proses pengembangan kawasan yang ditunjukkan melalui konsep pengimplementasiannya.

Dalam zona ini terdapat perumahan penduduk yang tumbuh secara linier mengikuti jalan (lihat peta). Perumahan ini sudah berdiri sejak tahun 1920an dengan kelengkapan fasilitas ibadah (bangunan kelenteng) dan pekuburan Cina. Secara umum masyarakat yang terdiri dari beragam etnis yang tinggal di zona ini melakukan aktivitas sehari-hari seperti: berkebun sayuran dan beternak (babi, sapi, ayam) di halaman atau sekitar rumah.

Gambar 3.6 Pemukiman Penduduk dan Pekuburan Cina

Di luar ke empat zona diatas, terdapat beberapa area reklamasi di lahan pasca tambang dengan menggunakan pohon sawit dan pohon akasia (acacia mangium) (lihat peta).

Gambar 3.7 Daerah Reklamasi Pasca Tambang

Para peserta sayembara diminta untuk mengintegrasikan area lahan reklamasi tersebut dengan usulan fasilitas agrowisata pada lahan seluas +/- 100 ha berupa kawasan pertanian (hortikultur), peternakan (misalnya: ayam, bebek, rusa, sapi dan lain-lain), perkebunan (tanaman buah, tanaman hias, tanaman herbal dan lain-lain) beserta sarana pendukungnya. Fasilitas agrowisata ini dapat berupa lahan terpusat maupun lahan yang tersebar di seluruh kawasan tergantung dari konsep yang diusulkan oleh peserta sayembara. Luas lahan lainnya harus dihijaukan kembali dengan menggunakan tanaman keras lokal Bangka Belitung.

Gambar 3.8 Kolong-kolong pasca Tambang
(kolong kering dan kolong basah)

TAHAPAN

TAHAPAN SAYEMBARA

Sayembara dilaksanakan dalam 2 (dua) tahap sebagai berikut:

Tahap I : MASTERPLAN seluas +/- 1100 ha

Pada tahap pertama ini, peserta TIDAK diwajibkan untuk melakukan survey ke lokasi sayembara

Keluaran:

A. MASTERPLAN skala 1:5000 yang menunjukkan:

  • Sistem dan blok massa bangunan
  • Sistem sirkulasi dan pencapaian, termasuk pola jalan
  • Sistem ruang terbuka, termasuk pola vegetasi

B. POTONGAN TAPAK (selected only)

Potongan melintang dan/atau memanjang skala 1:5000/1000 (atau dalam skala batang dengan skala yang ditentukan sendiri oleh peserta) khusus pada bagian tertentu pada zona A, Zona B dan zona C. Potongan yang dipilih sebaiknya yang dapat menunjukkan kekuatan dari konsep sayembara ini

C. SKETSA SUASANA dari setiap zona yang direncanakan (tanpa skala)
D. SKETSA IDE 3 entrance kawasan (tanpa skala)
E. KONSEP dan ANALISIS kawasan yang meliputi konsep vegetasi, reklamasi lahan, pemberdayaan masyarakat.

Catatan:
10 karya Terpilih dari Tahap I sayembara ini akan dipresentasikan oleh perwakilan peserta sayembara pada acara workshop di kota Pangkalpinang,

Tahap II : SITEPLAN pada 3 ZONA

10 Peserta terbaik akan diikutsertakan pada Sayembara Tahap II. Peserta akan diundang ke Bangka atas biaya panitia (masing-masing tim disediakan akomodasi dan transportasi untuk 2 orang) untuk meninjau lokasi.

Pada tahap ini, Peserta diminta untuk mengembangkan rancangan pada 3 Zona, yang meliputi Zona A: Riset dan Edukasi, Zona B: Zona Rekreasi, dan Zona C: Eco-Resort). Selain itu, Peserta juga diminta untuk mengembangkan rancangan 3 Gerbang yang telah digagas pada tahap sebelumnya.

Keluaran:

A. SITE PLAN skala 1:2000
B. POTONGAN TAPAK skala 1:200/500 (atau skala batang dengan skala pilihan peserta)
C. DETAIL-DETAIL KHUSUS skala 1:100/200 (atau skala batang dengan skala pilihan peserta)
D. SKETSA SUASANA (tanpa skala)
E. Denah, Tampak dan Potongan 3 Gerbang kawasan skala 1:100/200 (atau skala batang dengan skala pilihan peserta) dan sketsa (tanpa skala)
F. ELABORASI KONSEP dan ANALISIS PADA 3 ZONA dalam Buku Laporan (ukuran A4, maksimal 30 halaman).

MEKANISME & JADWAL

Kepesertaan

Sayembara ini terbuka untuk Warga Negara Indonesia baik yang berada di Indonesia maupun di luar Indonesia. Peserta merupakan kelompok/tim yang di dalamnya terdapat anggota yang memiliki keahlian perancangan/desain kawasan/lanskap. Masing-masing peserta harus mencantumkan CV.

Pendaftaran dan Biaya Peserta Sayembara

1. Peserta TIDAK dikenakan biaya pendaftaran
2. Pendaftaran dilakukan secara on-line; batas waktu pendaftaran terakhir adalah 21 Januari 2010
3. Kerangka Acuan Kerja (KAK) dapat diunduh melalui www.sayembara-babel.com

Setiap peserta akan mendapatkan nomor pendaftaran berikut nama samaran.

Penilaian
Panitia Sayembara melakukan seleksi awal dengan pemeriksaan kelengkapan persyaratan dan administrasi peserta. Bagi peserta yang tidak lengkap persyaratan dan administrasinya, hasil karyanya tidak akan diikutsertakan dalam penilaian dan penjurian lebih lanjut.

Dewan Juri
Dewan juri berikut telah ditunjuk untuk menilai karya yang masuk dan akan memilih pemenang-pemenang kompetisi, sebagai berikut:

• Dr. Ir. Rini Raksadjaja, MSA. (ITB) (Ketua Dewan Juri)
• Dr. Eddy Nurtjahya (Universitas Bangka Belitung-UBB)
• S. Sekartjakrarini, Ph.D., (Pakar Perencanaan Kawasan Konservasi dan Pariwisata)
• Dr. Ir. Budi Faisal, MAUD, MLA. (ITB)
• Dr. Nizar Nasrullah (IALI)

Keputusan juri adalah final dan tidak dapat diganggu gugat.

Sistem Penilaian

Sayembara ini merupakan sayembara 2 (dua) tahap yang dinilai oleh tim juri dari ITB, IALI, UBB dan Pakar Hutan Nasional. Tim juri tidak menerima tanya jawab langsung ataupun korespondensi dengan peserta. Keputusan juri bersifat final dan tidak bisa diubah.

Pada Tahap I, Juri akan memilih 10 (sepuluh) karya terbaik. Selanjutnya seluruh peserta terpilih akan diundang ke lokasi (Bangka) atas biaya panitia (masing-masing peserta akan dibiayai untuk 2 (dua) orang). Pada kesempatan ini perwakilan peserta terpilih diminta mempresentasikan karyanya pada acara Workshop di kota Pangkal Pinang, Bangka.

Pada Tahap II, akan dilakukan penilaian untuk menetapkan urutan Juara I,II,III,IV,V dan 5 Juara Harapan.

Penghargaan

Juara 1 Rp 60 juta
Juara 2 Rp 30 juta
Juara 3 Rp 20 juta
Juara 4 Rp 15 juta
Juara 5 Rp 10 juta
Harapan 1s/d 5 @ RP 5 juta untuk 5 peserta

*) Pajak ditanggung oleh peserta
Semua peserta yang telah memasukkan karyanya akan mendapatkan SERTIFIKAT KEIKUTSERTAAN.

Jadwal Pelaksanaan

31 Desember 2009 Launching Sayembara dan Publikasi
21 Januari 2010 Akhir Pendaftaran peserta
1 Januari – 14 Februari 2010 Sayembara Tahap 1
15 – 17 Februari 2010 Penjurian Tahap 1 & Pengumuman Nominee
17 Februari – 17 Maret 2010 Sayembara Tahap 2
18 – 20 Maret 2010 Penjurian Tahap 2 dan Pengumuman Pemenang

PERSYARATAN

Persyaratan Teknis Sayembara

Format

Sayembara TAHAP I
Peserta diminta untuk memasukkan karyanya pada format A0 susunan horisontal (landscape) maksimal 3 (tiga) lembar. Pada gambar karya tidak diperkenankan untuk mencantumkan identitas kecuali nomor pendaftaran dan nama samaran peserta (yang ditentukan oleh panitia) pada sudut kanan atas gambar

Sayembara TAHAP II
Peserta diminta untuk memasukkan karyanya pada format ukuran 80X200 cm susunan vertikal maksimal 5 (lima) lembar.

Seluruh materi Gambar Karya juga diminta untuk disertakan datanya ke dalam CD-R untuk keperluan dokumentasi penyelenggara, ke dalam data file maksimum sebesar 10MB, dalam bentuk format jpeg per halaman gambar. Format penamaan file adalah sebagai berikut:
No. urut pendaftaran – nama samaran – no.lembar.
Contoh: 01 – Sungailiat – 01 dst. (no. pendaftaran 01, nama samaran Sungailiat, no. lembar 01)
.

Menyertakan formulir nama peserta dan kelompoknya yang telah diisi untuk keperluan identitas pada sertifikat. Formulir ini di masukkan ke dalam sebuah amplop tertutup. Untuk menjaga kerahasiaan dalam penjurian, peserta harus memasukkan Karyanya (Gambar, CD-R dan Nama peserta) kedalam amplop tertutup dan tidak diperkenankan mencantumkan identitas pada panel gambar tersebut kecuali Nomor Pendaftaran Peserta dan Nama Samaran pada sudut kanan atas dan Judul Sayembara.

Hak Cipta dan Publikasi
Dengan mengikuti kompetisi ini berarti peserta setuju untuk berpartisipasi dalam segala jenis publikasi tentang kompetisi serta mengijinkan karyanya diikutsertakan dalam pameran publik, dicetak dan digunakan dalam publikasi dalam bentuk apapun. Seluruh karya akan menjadi milik Panitia.

Perubahan & Perbaikan Peraturan
Panitia Pelaksana berhak menunda, mengubah atau memperbaiki peraturan pelaksanaan sayembara ini apabila dianggap perlu.

Pemasukan Karya
Karya dimasukkan dalam satu paket dan diantar/dikirim kepada panitia penyelenggara dengan alamat :

Sekretariat Panitia Sayembara Bangka-Belitung Eco-Park
Lt Basement Gd. Lab.Tek.IXB (Arsitektur) ITB
Jl. Ganesa 10 Bandung 40132 INDONESIA
Contact Person : Eric Baroroh (+62-08170231853)

DAFTAR

Dokumen Lampiran Sayembara

Lampiran 1Peta CAD dan Foto Udara

Lampiran 2Contoh karya MasterPlan dan SitePlan

Lampiran 3Foto-foto Lokasi

Lampiran 4 – Vegetasi P.Bangka

Formulir Pendaftaran Peserta Sayembara

Download – Formulir Pendaftaran


Penyelenggara :

SAPPK – ITB

Bekerjasama dengan :
SUMBER : http://www.sayembara-babel.com/

Tidak ada komentar: