13.2.11

Perpustakaan dan Museum Soekarno

Arsitek : Baskoro Tedjo

Ketika Museum dapat Bicara

Didepanya kami menunduk….

Membisu tak perlu banyak bersua…..

Hanya ditugaskan menjadi pengiring…..

Kami bukan tujuan yang perlu engkau puja….

Kami hanya pengagum beliau…

Dan terakhir kalinya Kami tak kan bersua….

Anda mempersembahkan sebuah kualitas, segi arsitektural, tanpa tujuan. Hanya sebuah penghargaan dari sesuatu yang tidak bisa anda ungkapkan, yang harus dibangun….. dengan kualitas arsitektur yang jelas. Di awal arsitektur, saya tidak membuat sesuatu diluar dari buku pegangan, Saya tidak memulai dari isu praktis yang ada. Melainkan Saya memulai dari berbagai rasa yang harus menjadi “a world within a world”. Dunia dimana pemikiran seseorang bagaimanapun juga menjadi peka. (Louis I Kahn)

Sekilas ulasan dari Louis I Kahn yang memberikan gambaran tak jauh beda dengan pemikiran Baskoro Tedjo, yang saya tangkap dalam momen kali ini.

Silence of Architecture

Kunjungan arsitektur kali ini, membicarakan tentang kesunyian ruang baskoro tedjo, kali ini saya mengunjungi makam tokoh yang paling disegani di negeri ini, Soekarno. Baskoro Tedjo salah satu arsitek di negeri ini yang mementingkan kualitas ruang, adanya sebuah kejutan dalam setiap momen sesaat saya berdiri dalam satu sudut. Bentuk dasar yang dinamis, keteraturan komposisi, pengulangan ritme, dan bentuk linier yang seolah-olah menuntun kita untuk berjalan mengikutinya. Kemegahan bentuknya tak menjadikan terkesan sombong. Pemakaian meteial batu alam menjadikan lebih natural, terkadang kita tak yakin jika didalamnya adalah sebuah ruang.

Apa yang kau rasakan….?

You present a quality, architectural, no purpose. Just a recognition of something which you can’t define, but must be built………. But that’s a definite architectural quality.. it’s the beginning of architecture. It isn’t made out of a handbook. I doesn’t start from practical issues. It starts from a kind of feeling that there must be a world within a world. The world where man’s mind somehow becomes sharp. (Louis I Kahn).

That Little commentary from Louis I Kahn who gives similar hypothesis with Baskoro Tedjo’s thinking is my opinion in this section.

The Silence of Architecture

this time I Visited architecture which talking about the Baskoro Tedjo’s space silence. I visited the tomb of the most respected figures ,Sukarno, in indonesian,. Baskoro Tedjo is one of the architects in this country concernig with the quality of space. When I stood in one corner where the existence of a surprise in every moment. the Form basis of a dynamic, composition regularity, repetition rhythm, and a linear form that seems to lead us to walk to follow. grandeur Misshapen make unarrogant. Use of natural stone meteial makes more natural. Sometimes we do not believe if in the building is a space.
What do you feel ....?



























Tidak ada komentar: