http://www.dpavilionarchitects.com/
untuk sementara ini penulis hanya sedikit mengulas dari beberapa karyanya.
Jatim Park 2, Pohon inn dan Batu Screet Zoo*
*Ket : (penjelasan sedang di proses oleh editor)
Poligigi dan Taman Baca Gratis Amin
Sebelum penulis menuju ke kawasan Jatim Park, Pohon inn serta Batu Screet Zoo, ada sebuah bangunan yang tak seperti biasa selama ini kita kenal. Sebelum mengulas tentang bangunan ini prof Josef prijotomo pernah mengulas the contertainer ini bisa di lihat kembali di : klik archiguna
sejauh yang penulis rasakan ketika melihat bangunan ini, adanya inovasi dalam dunia arsitektur dalam pemanfaatan container yang dulunya tak terpakai di sulap menjadi barang mewah karena adanya kemampuan arsitek untuk mengolah secara optimal. Kekaguman penulis tak berhenti di situ, tak sekedar bentuk, warna, material, suasana, rasa yang diberikan oleh bangunan ini lewat raganya tapi juga seakan bangunan ini mempunyai jiwa.Jiwa untuk masyarakat, Menyisihkan sebagian ruangnya untuk masyarakat berupa taman baca. Untuk membudayakan kebiasaan membaca, meningkatkan minat masyarakat, meningkatkat sumber daya masyarakat, Disinilah peran arsitek berperan penuh untuk masyarakat. Seandainya sebagian besar arsitek berpikir seperti ini, mau memberikan sebagian ruang dalam tiap karya desainya dijadikan ruang social. Mungkin bisa jadi dalam satu kelurahan terdapat lebih dari satu, bayangkan berapa banyak taman baca akan ada di Indonesia ini. jika semua kalangan masyarakat bisa dengan mudahnya menemukan tiap sisi sudutnya ada taman baca, Akan bisa memberikan effek yang besar untuk bangsa ini lima, sepuluh, duapuluh tahun kedepan. Kita bisa bercermin dari Jepang ketika pertama kali memilih faktor pendidikan yang paling penting diprioritaskan setelah bom Nagasaki dan Hiroshima.
The contertainer ini, dengan bentuk yang sculptural seakan dijadikan sebagai penanda bahwa disitu terdapat taman baca. Warna yang kontras melembutkan material container yang keras itu sendiri serta container yang diarahka ke seluruh penjuru, seakan mengundang masyarakat sekitar untuk mengunjungi taman baca ini.
Disamping sebagai taman baca, contertainer ini juga berfungsi sebagai poligigi sebagai tempat profesi owner. ruang container dijadikan sebagai taman baca dan ruang dibawahnya sebagai poligigi.
Material kaca yang cukup dominan mendukung ekspos keberadaan container. Ram berselimut kaca mengantarkan pengunjung untuk ke taman baca.
Tampak dari luar suasana kenyamanan pengunjung menikmati bacaanya.
Taman Baca Gratis buka setiap hari 14.00-21.00 WIB
Dilihat dari beberapa sudut aksi the contertainer.
Lighting sesuai warna container.
bentuk sculpturalnya merangkap sebagai gerbang pintu masuk menuju Jatim Park 1 pada zona parkir bus.
mau tahu interiornya silahkan kunjungi : klik arsitekturinaBatu Night Spectacular (BNS)
Pandangan penulis tentang BNS merupakan konsep baru pasar malam yang ada di masyarakat selama ini, BNS adalah pasar malam masa kini.
Ada 29 wahana yang disuguhkan oleh BNS ini ; cinema 4d, circuit go kart, slalom test, drag race, sepeda udara, lampion garden, galery hantu, berburu hantu, disco bumber car, aero test, flying swinger, carnival, trampoline, rumah kaca, ali baba, kidz zone, battle area, games room, play ground, banji trampoline, rodeo, sepeda gila, happy skating, shooting gallery, night market, air mancur menari, laser show, layar terpanjang, café hantu elite, after me, food court, warung bethania, magic square, pusat pijat refleksi, pasar buah malam, pusat oleh-oleh khas batu dan took hewan.
BNS terletak tak jauh dari kawasan Jatim Park 2 di kawasan dataran tinggi daerah batu. BNS mempunyai view ke lembah yang lebih rendah, lampu lampu perkotaan akan tampak dari kawasan ini. indahnya malam di jadikan momen yang pas untuk dijadikan Lighting mendominasi kawasan ini.
Pengalaman yang tak terlupakan ketika penulis berada pada area food court, tiap malam disuguhkan event dari Layar terpanjang yang letaknya tepat di bagian langit langit bangunan, pemutaran video bukan berupa film atau music melainkan video tentang ke indonesiaan, ada suara bung karno membaca naskah proklamasi, dilanjutkan iringan lagu kebangsaan berlirik Indonesia merah darahku putih tulangku bersatu dalam jemariku….. warga Jawa Timur diajak mereview keciantaanya terhadap Indonesia. Lagi-lagi si Arsitek menunjukan kecintaanya pada nusantara ini.
Untuk bagian dalam sengaja tidak ditampilkan, agar pembaca blog archiguna bisa merasakan langsung karya d_pavilion.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar