10.11.10

Sayembara Desain Rumah “RUMAH KOKOH AMAN GEMPA”


LATAR BELAKANG

Gempa bumi bukanlah sesuatu yang kita harapkan. Tetapi belakangan, bencana ini seolah terus mengusik kedamaian negeri kita tercinta. Dari mulai Lampung, Bengkulu, Aceh, Tasikmalaya, Jawa Tengah dan DIY, sampai NTT, sudah mengalami bencana ini. Selain memakan korban manusia, gempa ini juga meruntuhkan banyak bangunan.

Menurut ahli kebumian, wilayah Indonesia termasuk daerah yang rawan gempa karena posisinya terletak pada pertemuan 3 lempeng (patahan) bumi. Ini berarti semua daerah memiliki potensi gempa di kemudian hari tanpa terkecuali.

Pada beberapa kasus gempa, mayoritas korban mengalami luka atau meninggal dunia akibat tertimpa reruntuhan dinding atau atap bangunan. Artinya, faktor kekuatan bangunan ikut berpengaruh terhadap jumlah korban.

Faktor material dan struktur jelas berpengaruh pada ketahanan bangunan terhadap gempa. Struktur yang fleksibel dan dinamis, akan memberikan pergerakan yang dinamis pula saat terjadi guncangan. Demikian halnya dengan material yang digunakan. Semakin ringan material, akan semakin baik juga dalam meminimalisasi risiko rumah ambruk. Intinya, sesuatu itu harus dibangun dan didesain secara efektif dan tepat guna.

Sayembara Desain Rumah 2010 ini akan menggali berbagai ide dan invoasi kreatif dalam hal perancangan bangunan tahan gempa, dengan tetap memperhatikan aspek keindahan bangunan dan keserasian dengan lingkungan sekitar.

Yang dimaksud tahan gempa di sini, bukan berarti rumah atau bangunan yang tidak rusak sama sekali ketika terguncang gempa. Melainkan bangunan yang mampu bertahan terhadap guncangan atau tidak roboh seketika sewaktu terkena guncangan.

Harapannya, semoga hasil sayembara ini dapat menjadi inspirasi bagi pembaca dan masyarakat luas dalam mendesain rumah yang berada di daerah rawan gempa atau berpotensi gempa.

PERMASALAHAN

Andra Wijaya (35 th) dan Yuanita Irsyanti (33 th) masih bisa mengingat dengan jelas bencana yang menimpa mereka dan keluarga. Gempa itu menghancurkan rumah orangtua mereka, yang juga tempat tinggal mereka dan kedua anaknya. Rumah yang menjadi kebanggaan akhirnya menjadi puing-puing belaka. Sedih, jelas terasa. Apalagi ayah Andra menjadi salah satu dari korban bencana gempa itu, karena tertimpa reruntuhan rumahnya.

Walaupun mengalami trauma, Andra sudah terlanjur merasa “terikat” dengan kota kelahiran yang telah membesarkan dirinya dan mempertemukannya dengan sang pujaan hati hingga lahirlah kedua buah hati mereka, Andri Sutanto Wijaya (10 th) dan Erika Puteri Wijaya (6 th). Pekerjaannya sebagai seorang dosen kesenian di salah satu universitas, juga membuatnya tak bisa meninggalkan kota ini. Begitupun dengan sang istri, yang berprofesi sebagai guru les piano, merasa bahwa kota tempatnya sekarang sudah menjadi bagian dari hidupnya.

Kini, Andra dan Yuanita ingin membangun rumah sendiri, memisahkan diri dari orangtua. Dengan pengalaman yang pernah dilaluinya, pasangan ini ingin membangun rumah yang memiliki risiko minimum terhadap gempa. Apalagi rumah yang dibangun masih berada di lokasi rawan gempa. Mereka ingin memberikan jaminan keselamatan terhadap anak-anaknya, dan tidak ingin kejadian lalu terulang pada keluarganya. Di luar masalah kekuatan, mereka tetap menginginkan rumah yang terlihat indah dan bisa mengakomodasi kebutuhan mereka.

DATA TAPAK

1. Lokasi di daerah rawan gempa yang ditentukan sendiri oleh peserta Sayembara.
2. Lokasi tapak ada di dekat perkampungan penduduk.

3. Ukuran lahan 8 m x 15 m.
4. Depan tapak adalah jalan berukuran 7 m, sedangkan kanan, kiri, dan belakang berbatasan dengan rumah tetangga.

5. Tinggi bangunan dan tinggi bangunan sekitarnya adalah 5 m (1 lantai, dari permukaan tanah ke puncak atap).

6. Garis Sempadan Bangunan = 4 m

7. Koefisien Dasar Bangunan = 60

8. Rumah menghadap ke arah barat.

9. Suhu rata-rata bulanan
a. Suhu rata-rata = 27° C
b. Suhu maksimum = 34° C
c. Suhu minimum = 24° C
10. Kelembapan rata-rata bulanan
a. Trimester 1 = 82%
b. Trimester 2 = 79%
c. Trimester 3 = 73%
d. Trimester 4 = 76%
11. Kecepatan angin bulanan = 3 Knot

ASPEK PENILAIAN

1. Inovasi desain, dengan tetap mempertimbangkan estetika dan memberikan solusi terhadap kondisi yang ada, mencakup:

  • Desain Arsitektur
  • Layout atau penempatan ruang
  • Konsep aman gempa

2. Sistem atau teknologi yang digunakan (sederhana)

3. Optimalisasi penggunaan semen dan material modern non semen.

4. Implementasi terhadap kenyataan di lapangan

5. Kesesuaian desain bangunan dengan lingkungan sekitar, termasuk lingkungan alam (iklim, cuaca) dan kondisi sosial budaya masyarakat.

6. Presentasi hasil karya di hadapan juri (khusus untuk 5 finalis).

SYARAT DAN KETENTUAN

  • Peserta adalah mahasiswa S1 jurusan Teknik Arsitektur dan S1 jurusan Teknik Sipil yang masih terdaftar sebagai mahasiswa sampai Desember 2010.
  • Peserta sayembara adalah perorangan (bukan kelompok atau tim).
  • Gagasan desain adalah karya asli peserta dan belum pernah dipublikasikan dan diikutsertakan dalam lomba apapun.
  • Karya yang masuk tidak akan dikembalikan dan penyelenggara berhak mempublikasikan karya tersebut.

PENDAFTARAN

  • Pendaftaran hanya melalui e-mail sayembara@tabloidrumah.com dengan menyertakan nama, universitas, Nomor Induk Mahasiswa (NIM), telepon/handphone, alamat lengkap dan e-mail.
  • Pendaftaran ini tidak dipungut biaya (gratis).

PENYAJIAN

1. Karya disimpan dalam bentuk CD, yang berisi:

a) File identitas diri dalam format TXT yang meliputi nama lengkap, salinan kartu mahasiswa, salinan KTP, alamat lengkap, dan nomor telepon/handphone, dan alamat e-mail.

b) Penyajian karya berupa satu halaman file PDF, berukuran A1 (594 mm x 841 mm), berformat horizontal, berukuran maksimal 1 MB, yang memuat:

  • Konsep desain maksimal 200 kata yang ditulis dalam font Arial ukuran 14 dan ukuran 24 khusus untuk judul.
  • Rencana tapak (skala 1:100)
  • Tampak depan (skala 1:50)
  • Detail desain inovatif yang diunggulkan (skala 1:20 dan perspektif)
  • Detail kontruksi tahan gempa (skala 1:20 dan perspektif)
  • Perspektif eksterior dan massa bangunan

c) RAB (Rencana Anggaran Biaya) kasar, tak perlu detail

d) File asli setiap gambar yang disimpan dalam folder tersendiri. Setiap gambar disimpan dalam format JPG, berukuran A4 (210 mm x 297 mm), resolusi 300 dpi.

2. Data peserta TIDAK dicantumkan ke dalam format PDF.

3. CD dimasukkan ke dalam amplop tertutup dan dikirim ke:

Sdri. Dian Evitani (Sekretariat Redaksi Tabloid RUMAH)

Gedung Kompas Gramedia

Jl. Raya Panjang No. 8A, Unit 1, Lt. 2

Kebon Jeruk, Jakarta 11530

Telp: (021) 5330150, 5330170

Ext. 33810, 33811, 33812

PENYERAHAN DOKUMEN

Dokumen harus sampai ke alamat redaksi paling lambat tanggal 31 Januari 2011 (cap pos).

JURI

  • Eko Prawoto (Arsitek)
  • Yuskar Lase (Dosen Teknik Sipil UI)
  • Ir. Supardi (Kepala Puslitbang Soseklik Dept. PU)
  • Irfan Hidayat (Redaksi Tabloid RUMAH)

MEKANISME PENJURIAN

  • Penjurian dilakukan dalam beberapa tahap
  • Pemilihan 20 nominator
  • Pemilihan 5 finalis
  • Presentasi 5 finalis di hadapan juri untuk menentukan pemenang
  • Karya-karya nomine, finalis, dan pemenang akan diumumkan di Tabloid RUMAH.
  • Pemenang Karya Favorit Pembaca dipilih dari 20 nominator melalui sms yang dikirim oleh pembaca Tabloid RUMAH.

HADIAH DAN PENGHARGAAN

  • Pemenang I : Rp 20.000.000 + Plakat + Piagam
  • Pemenang II : Rp 15.000.000 + Plakat + Piagam
  • Pemenang III : Rp 10.000.000 + Plakat + Piagam
  • Pemenang IV & V : @ Rp 2.500.000 + Plakat + Piagam

TAMBAHAN:

  • 20 nominator karya terbaik akan dibukukan dan dipublikasi.
  • 5 finalis terbaik, selain karyanya dibukukan, juga akan diprofilkan secara khusus di Tabloid Rumah.

info lebih lanjut klik : http://www.tabloidrumah.com/?page_id=2742

Tidak ada komentar: